Coba kamu berjalan ke depan cermin. Lalu perhatikan tipe rambut kamu. Setelah itu, lihat rambut teman-temanmu. Apakah mereka mempunyai bentuk rambut seperti kamu? Kok bisa ya, bentuk rambut setiap berbeda-beda?
Atau kamu sedang ke pasar untuk membeli buah. Di sana, kamu berniat akan membeli jeruk. Ternyata, ada banyak jenis jeruk yang dijual. Ada jeruk bali, jeruk lemon, jeruk, hingga jeruk nipis.
Nah, perbedaan ini terjadi karena adanya keanekaragaman hayati. Apa itu keanekaragaman hayati? Yuk kita bahas bersama di artikel ini!
Pengertian Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati adalah suatu keberagaman makhluk hidup yang didasarkan pada ciri-ciri yang dapat diketahuinya melalui suatu observasi/pengamatan. Keanekaragaman ini bisa meliputi jumlah atau frekuensi dari ekosistem, spesies, hingga gen di suatu tempat. Singkatnya, keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang terjadi karena perbedaan bentuk, ukuran, warna, tekstur, hingga sifat-sifatnya.
Keanekaragaman hayati juga sering disebut dengan biodiversitas. Keanekaragaman hayati yang ada di ekosistem darat memiliki jumlah biodiversitas yang lebih tinggi daripada di ekosistem kutub. Adanya keragaman hayati yang lebih tinggi ini disebabkan oleh iklim dan cuaca yang berbeda.
Baca Juga: Mengenal Keanekaragaman Hayati (Flora & Fauna) di Dunia
Manfaat Keanekaragaman Hayati
Adanya keanekaragaman hayati tentu banyak memiliki manfaat bagi kelangsungan sebuah ekosistem. Apa aja manfaatnya?
- Sebagai penyeimbang ekosistem karena setiap spesies memainkan perannya sendiri dalam ekosistem,
- Sebagai sumber ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penelitian pada ekosistem yang terbentuk karena adanya keanekaragam hayati,
- Untuk menjaga kualitas air melalui keragaman tumbuhan yang membantu proses penyerapan air,
- Kayu, bambu, rota, bisa bermanfaat bagi penyediaan bahan bangunan,
- Keanekaragaman hayati menjadi sumber mata pencaharian,
- Keragaman spesies tumbuhan bermanfaat sebagai bahan baku obat-obatan,
- Adanya keanekaragaman tanaman, ternak, dan spesies laut bermanfaat sebagai sumber bahan pangan,
- Adanya kapas, sutra, kulit, wol, serat, bulu hewan, hingga kulit kayu bisa dimanfaatkan sebagai bahan tekstil.
Tingkatan Keanekaragaman Hayati
Secara umum, keanekaragaman hayati dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu tingkat gen, tingkat individu atau spesies, dan tingkat ekosistem. Apa bedanya tingkatan-tingkatan tersebut?
1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Genetik
Keanekaragaman tingkat genetik terjadi karena adanya keanekaragaman susunan gen. Jadi, perangkat gen itulah yang menentukan ciri dan sifat yang dimiliki oleh suatu individu. Contohnya? Ya perbedaan tipe rambut tadi. Adanya orang yang berambut keriting, lurus, ikal, itu terjadi karena adanya keanekaragaman tingkat genetik.
Bunga mawar Rosa hybrida. (Sumber: plengdut.com)
Salah satu contoh lainnya ada pada bunga mawar. Meski sama-sama bunga mawar dan mempunyai nama spesies Rosa hybrid, tetapi warna mahkota pada bunga mawar bisa berbeda. Hal ini karena susunan gen penyusun bunga mawar yang satu dengan bunga mawar yang lain berbeda.
Baca Juga: Macam-Macam Bioma di Dunia Beserta Ciri dan Contohnya
Lalat buah. (Sumber: visualsunlimited.photoshelter.com)
Contoh keanekaragaman hayati tingkat gen yang lain, juga terjadi pada lalat buah (Drosophila melanogaster). Kalau kita perhatikan dari gambar, meskipun sama-sama lalat buah, tapi mata lalat ini bisa berbeda, kan? Lalat yang satu berwarna merah, dan yang satunya berwarna putih. Ini pun menunjukkan bahwa adanya keanekaragaman genetik.
Sekarang, coba kamu pikir, kira-kira ada keanekaragaman genetik apa lagi yang ada di sekitarmu?
Perbedaan rasa pada setiap buah mangga juga termasuk ke dalam keanekaragaman genetik, lho.
2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Individu/Spesies
Berbeda dengan keanekaragaman tingkat genetik, keanekaragaman tingkat individu/spesies ini menunjukkan adanya jumlah dan variasi dari jenis-jenis organisme. Lalu, kenapa bisa terjadi keanekaragaman tingkat individu/spesies?
Keanekaragaman ini bisa terjadi karena adanya pengaruh kandungan genetik dengan habitatnya.
Palem-paleman, contoh keanekaragaman tingkat individu
Contoh dari keanekaragaman individu/spesies ini ada pada Arecaceae atau palem-paleman. Kalau kita perhatikan secara sekilas, bentuk fisik tanaman ini mirip, kan? Padahal, semuanya merupakan jenis/individu yang berbeda.
Pohon aren, misalnya. Yang mempunyai nama latin Arenga pinnata dan Pinang yang nama latinnya Areca catechu. Selain itu, habitat pohon aren yang biasa tumbuh di pegunungan, mempunyai struktur daun yang jauh berbeda dengan pohon kelapa yang tumbuh di pantai.
Perbedaan habitat inilah yang menyebabkan setiap tanaman tadi mempunyai ciri khusus dari tiap spesiesnya.
Baca Juga: Apa Hubungan Biosfer dengan Persebaran Flora dan Fauna?
3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Di atas keanekaragaman tingkat genetik dan individu, ada keanekaragaman tingkat ekosistem. Ini artinya, setiap ekosistem mempunyai keunikan dan ciri khasnya sendiri-sendiri. Keanekaragaman tingkat ekosistem menggambarkan jenis populasi organisme dalam suatu wilayah. Adanya keanekaragaman tingkat ekosistem ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan faktor abiotik serta komposisi jenis populasi organismenya.
Nah, dari tiap-tiap ekosistem di atas, semuanya memiliki perbedaan baik jenis tanaman yang hidup di sana, hewan-hewan, serta lingkungan yang saling memengaruhinya.
Bagaimana? Sekarang sudah tidak bingung kan, apa itu keanekaragaman hayati, manfaat, dan pembagiannya mulai dari keanekaragaman tingkat gen, tingkat individu/spesies, dan keanekaragaman tingkat ekosistem. Kalau kamu ingin mengetahui lebih dalam mengenai materi ini