Jika a dan b adalah bilangan riil dan n,m,p dan q adalah bilangan asli, maka bentuk akar yang dihasilkan akan mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1) Dalam pecahan, penyebut q selalu menjadi pangkat dari akar, sementara pembilang p selalu menjadi pangkat dari bilangan riil a.
Contoh :
2) Ketika derajat akar dan pangkat dari akar tersebut adalah sama, maka hasil yang diperoleh sama dengan radikannya (bilangan di bawah tanda akar).
Contoh :
3) Akar pangkat n dari perkalian dua buah bilangan sama dengan perkalian antara akar pangkat n dari kedua bilangan tersebut.
Contoh :
4) Seperti halnya dalam perkalian, akar pangkat n dari pembagian dua buah bilangan sama dengan pembagian antara akar pangkat n dari kedua bilangan tersebut.
Contoh :
5) Jika akar pangkat n dari suatu bilangan dipangkatkan dengan m, maka kita dapat menempatkan m sebagai pangkat dari bilangan tersebut.
Contoh :
6) Sifat ini digunakan jika derajat dari akar dapat dibagi oleh pangkat dari bilangan riil a.
Contoh :
7) Dalam kasus akar di dalam akar, kita selalu dapat mengalikan derajat dari kedua akar dan mendapatkan derajat gabungan
Contoh :
8) Jika suatu bilangan riil dikalikan dengan suatu akar pangkat n, maka kita dapat menempatkan bilangan riil tersebut ke bawah tanda akar, yaitu dengan memangkatkan bilangan riil tersebut dengan n.
Contoh :